SELAMAT DATANG

Welcome To My Blog, I Hope You Are Interested and Enjoy It With Me. Certainly, We Can Learn To Each Other. Hehehe...
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 13 September 2010

LEBARAN ... OH... LEBARAN


LEBARAN … OH … LEBARAN
(LEBARAN TELAH USAI)


Walau lebaran telah berlalu, tepatnya kemarin jumat tanggal 10 september 2010, tetapi lebaran tidak berlalu begitu saja. Masih tersisa sejumlah ritus dan tradisi yang melekat padanya yang masih harus kita ikuti. Keharusan ini perlu disikapi dengan bijaksana, jangan menganggapnya sebagai beban, tetapi harus dipandang sebagai perwujudan sikap bangsa yang luhur, yang mengedepankan persaudaraan dan persahabatan.
Setelah lebaran masih ada beberapa ritual sebangsa halal bihalal. Baik itu halal bihalal internal keluarga besar,lingkungan kantor, tempat tinggal, profesi, organisasi, dan sebagainya. Sebagian yang lain, masih disibukkan dengan urusan mudik, untuk berjuang kembali melawan kerasnya kehidupan. (wuah…!)
Halal bihalal SMP N 1 Padamara akan dilaksanakan besok pada hari Sabtu wage, 9 Syawwal 1431H, wuku Dhukut, Cit Gwee 2561, 18 September 2010.
Untuk itu, diharapkan seluruh panitya halal bihalal SMP N 1 Padamara merapatkan diri pada hari Rabu, 15 September 2010 jam 09.00 WIB.
Tak terasa, sebulan sudah kita menjalani ibadah puasa di sela kesibukan pekerjaan rutin. Tanpa terasa pula pikiran kita selama sebulan termobilisasi secara social untuk mempersiapkan dan memastikan datangnya lebaran dapat berjalan dengan lancer sesuai rencana. Terutama persiapan finansial. Menengok Sholat Ied di alun alun Purbalingga kemarin, berbondong bonding orang, ribuan jumlahnya, semuanya/mayoritas memakai baju baru. Hebatnya lebaran, Semua energy (baca: uang) terhambur disana. Kita bahkan memerlukan waktu setahun penuh untuk menabung, baik berupa uang, paket parsel,dan paket paket yang lain. Parsel macam ini tentu saja sah keberadaannya, tidak akan digugat oleh pemerintah. Bukan merupakan bentuk korupsi, karena berasal dari kita dan untuk kita sendiri. Realitas yang semacam ini, bagaimanapun juga tidak mudah direfresh dengan jalan pikiran serasional apapun.
Maka, ketika kini semuanya kembali ke rutinitas awal, kembali berjuang dalam kompetisi kehidupan, kita akan kembali menyisihkan dana untuk lebaran tahun depan. Padahal perjuangan kita, boleh jadi akan lebih keras dibanding tahun sebelumnya. Terutama bagi non PNS, harus tambah kencang dalam bekerja. Tarif listrik naik, harga bahan makanan membumbung tinggi, kesempatan kerja makin sedikit, biaya pendidikan bertambah dalam ( Kalau yang satu ini si, JER BASUKI MAWA BEA. Pengen sukses ya memang harus berbiaya ). Makanya, banyak orang yang menatap hidup dengan sendu dan tanda Tanya : sejauh mana jaminan dan peluang untuk meningkatkan standart kesejahteraan hidup?
Tak bijak bila menyandarkan diri pada Negara. Betul, jika Negara harus mengurusi rakyatnya. Tetapi harus difahami begitu banyak yang dipikirkan Negara. Maka kata bijak Bung Karno : Jangan bertanya apa yang telah Negara berikan padamu, tapi bertanyalah apa yang telah engkau berikan pada negaramu. Terkadang kita merasa telah memberi terlalu banyak, akan tetapi bagi yang menerima justru masih merasa terlalu sedikit dan masih berteriak memerlukan uluran tangan kita. Kasihan Negara. Terlalu banyak yang meminta, menuntut, dan berteriak meminta haknya sebagai warga. Pro dan kontra yang saling bersilang kata menambah sulit dalam membuat sebuah keputusan.
Maka bila ada teman yang menulis dalam didinding facebooknya: Pemerintah RI ngelawan maling (koruptor) dinegeri sendiri saja kewalahan, apalagi maling tetangga, mending ga usah perang, tak elok,tak elok….. wah, TIDAK SETUJU !!! Biarpun hujan batu dinegeri sendiri, harus tetap kita junjung setinggi tingginya. Pahlawan kita dulu merebut RI bermodal bambu runcing. Tekad dan semangat baja yang menjadikan kita merdeka. Bukannya mengobarkan semangat berperang, tetapi mengobarkan semangat cinta negri. Lagipula, berperang tidak hanya lewat jalur angkat senjata, angkat buku dan ballpointpun bisa. ( Portir kaleee…) maksudnya belajar dengan sungguh sungguh.
Makanya anak anakku, belajarlah dengan baik, raih cita citamu setinggi langit, jika kau sukses, akan mendongkrak derajat, harkat dan martabat Negara kita dimata dunia. Negara lain tak akan lagi berani mengejek kita. Tidak seperti sekarang, kita digembosi dengan hal hal sepele. Malas belajar, menjadikan kita tak punya kemampuan bertahan dalam persaingan hidup. Kesulitan hidup yang mendera menjadikan kita berbondong bondong hijrah ke negri tetangga untuk sekedar menjadi TKI dan TKW. Walaupun dibalut dengan kata “pahlawan devisa” tetapi sesungguhnya suatu hal yang memalukan, bangsa kita hanya bisa mengekspor TKI dan TKW. Bukan tenaga tenaga yang trampil dan handal yang punya ‘daya jual’ lebih mahal tinimbang para TKI/TKW. Ekspor kok buruh dan pembantu…kalau ini memang tak elok, tak elok…
Mari semangatkan kembali caracter building dan national building dalam jiwa kita. Pada saatnya nanti kita bisa meneriakkan kembali pada Negara manapun yang menghina kita bahwa inilah dadaku, mana dadamu…… Kita harus berjuang bersama anakku, ayo kita semangat dan tekun belajar agar tercapai cita cita. Dengan begitu, kita tidak memerlukan unyil untuk berperang melawan ipin upin.
Liburan untuk menyegarkan visi kita tentang kehidupan telah berlalu. Mari kembali ke realitas baru. Setelah berjeda lewat puasa Ramadhan dan Idul Fitri, kini semuanya, di berbagai lini dan bidangnya, wajib menatap tugas dan tanggung jawab untuk menjadikan hidup dan tanggung jawab yang lebih layak.
TAQOBBALALLOHU MINNA WA MINKUM, MINAL AIDZIN WAL FA IDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431H


( Setelah ini pengen belajar bikin PTK, Siapakah yang bisa mengajariku ?? please…)
 

Masa Lalu

Masa Lalu
My Family

Saat Ocha mikir

Saat Ocha mikir
jagoanku

my super hero

my super hero
Saat Rifky masih kecil

Lets Go To Dream

Lets Go To Dream
my dream come true

Istana Wagub

Istana Wagub
cieee ...

mikir ......