LAPORAN BEST PRACTICE
PROSES PEMBELAJARAN HOTS MELALUI PROGRAM PKP
MATERI INTERAKSI SOSIAL KELAS VIII
DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
DI SMP NEGERI 3 PURBALINGGA
DISUSUN OLEH
NURUL DINI HARDIANI, S.Pd., M.Si
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURBALINGGA
SMP NEGERI 3 PURBALINGGA
Jl. Kopral Tanwir no. 10 Purbalingga, 53311
TAHUN 2019
KATA
PENGANTAR
Tiada kata yang
paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah
menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada setetes
embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan
ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan best practice yang
berjudul “Proses Pembelajaran Hots Melalui Program PKP Materi Perubahan Sosial
Budaya dan Globalisasi Kelas IX Dengan Model Discovery Learning Di SMPN 3
Purbalingga”. Melalui penyusunan
best practice ini, penulis mencoba menjelaskan pengalaman pembelajaran IPS yang
pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practice ini disajikan bagaimana
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPS yang menyenangkan, menghidupkan
suasana kelas, sehingga kelas tidak terkesan membosankan. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang penulis
hormati yang membantu secara langsung maupun tidak langsung selama pembuatan
best practice ini semoga apa yang telah diberikan selama ini mendapat limpahan
rahmat dari Allah SWT Aamin. Pihak - pihak yang selalu memberikan semangat dalam
penyelesaian best practice. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu serta
mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa
didalam penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan sentilan mesra ( keritik
dan saran ) dari pembaca demi penyempurnaan best practice ini yang sangat jauh
dikatakan sempurna, sebab keterbatasan kemampuan yang ada.
|
Purbalingga,
Desember 2019
|
|
Penulis,
|
|
|
|
|
|
Nurul Dini
Hardiani, S.Pd., M.Si
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
|
|
|
HALAMAN PENGESAHAN
|
|
|
KATA PENGANTAR
|
|
|
DAFTAR LAMPIRAN
|
|
|
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. JENIS KEGIATAN
C. MANFAAT KEGIATAN
|
|
|
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. TUJUAN DAN SASARAN
B. BAHAN/MATERI KEGIATAN
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
D. ALAT/INSTRUMEN
|
|
|
BAB III HASIL KEGIATAN
A. HASIL
B. MASALAH YANG DIHADAPI
C. CARA MENGATASI
|
|
|
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
B. REKOMENDASI
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
|
|
|
LAMPIRAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
MASALAH
Pembelajaran IPS merupakan proses yang dirancang
dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan peserta
didik melaksanakan kegiatan belajar IPS, sehingga pemahaman konsep-konsep atau
prinsip-prinsip matematika dapat dipelajari dengan baik oleh peserta didik.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku
tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian
proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3
(aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/ HOTS). Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku,
membosankan dan anak-anak tampak tidak semangat.
Berdasarkan hasil pengamatan beberapa peserta didik
diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak
dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah, metode yang selalu
dilakukan guru adalah penugasan atau Pekerjaan Rumah (PR). Sebagian peserta
didik yang hanya tinggal menyalin dari
buku teks atau mencontoh temanya apabila ada tugas yang diberikan guru.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta
didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah Problem Based
Learning. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata
sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
esensial dari materi yang dipelajarinya.
Dalam Problem Based Learning siswa dituntut untuk
mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual).
Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan peserta didik untuk
berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Setelah melaksanakan pembelajaran IPS dengan
model Problem Based Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar
peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
Ketika model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas VII yang lain
ternyata proses dan hasil belalajar peserta
didik sama baiknya. Praktik
pembelajaran Problem Based Learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan
sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS
dengan model Problem Based Learning.
B.
JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice
ini adalah kegiatan pembelajaran IPS Kelas VII pada Kompetensi Dasar Interaksi social
C.
MANFAAT KEGIATAN
Manfaat penulisan best practice ini adalah
meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran IPS Kelas VII pada
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi interaksi sosial dalam
ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam
nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya yang berorientasi HOTS
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk
mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi
higher order thiking skills (HOTS). Sasaran pelaksanaan best practice ini
adalah siswa kelas VII Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 3 Purbalingga.
B.
BAHAN/MATERI
KEGIATAN
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran
ini adalah materi kelas VII Semester 1
Tahun Pelajaran 2019/2020 pada Materi Pokok Interaksi Sosial, dengan rincian KD
sebagai berikut :
3.2 Mengidentifikasi
interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya.
4.2 Menyajikan hasil
identifikasi tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan
sosial budaya
C.
METODE/CARA
MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara yang
digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran Problem Based Learning .Berikut ini adalah
langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis.
1.
Pemetaan KD
Kompetensi Dasar pada kegiatan ini adalah sebagai berikut ;
3.2 Mengidentifikasi
interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya. ..
4.2 Menyajikan hasil
identifikasi tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan
sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial
budaya
2.
Perumusan
Indikator Pencapaian Kompetensi IPK Kunci :
3.2.3
Menjabarkan pengertian interaksi social
3.2.4
Mengidentifikasi syarat terjadinya interaksi social
3.2.5 Menguraikan faktor-faktor yang
mempengaruhi interaksi social
3.2.6 Mengkategorikan ruang interaksi sosial
4.2.2Menyusun
bahan paparan tentang interaksi sosial
3.
Pemilihan Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning (PBL).
4.
Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai
dengan Model Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan
merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based
Learning. Berikut ini adalah rencana
kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Problem Based
Learning.
1.
|
Pertemuan Ke-1 (4 x 40
Menit)
|
||
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
|
|||
Guru :
|
|||
Orientasi
|
|||
●
|
Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
|
||
●
|
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin
|
||
●
|
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
|
||
Aperpepsi
|
|||
●
|
Mengaitkan
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
|
||
●
|
Mengingatkan kembali
materi prasyarat dengan bertanya.
|
||
●
|
Mengajukan pertanyaan
yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
|
||
Motivasi
|
|||
●
|
Memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
|
||
●
|
Apabila
materitema/projek ini kerjakan dengan
baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|||
●
|
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
|
||
●
|
Mengajukan pertanyaan
|
||
Pemberian Acuan
|
|||
●
|
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
|
||
●
|
Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
|
||
●
|
Pembagian kelompok
belajar
|
||
●
|
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
|
||
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
|
|||
Sintak Model Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
||
Stimulation
(stimullasi/ pemberian rangsangan) |
KEGIATAN LITERASI
|
||
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Pengertian Interaksi Sosial dengan cara :
|
|||
→
|
Melihat (tanpa atau dengan
Alat)
|
||
|
Menayangkan
gambar/foto/video yang relevan.
|
||
→
|
Mengamati
|
||
●
|
Lembar kerja materi
Pengertian Interaksi Sosial
|
||
●
|
Pemberian
contoh-contoh materi Pengertian Interaksi Sosial untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
|
||
→
|
Membaca.
|
||
|
Kegiatan literasi ini
dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
Pengertian Interaksi Sosial
|
||
→
|
Menulis
|
||
|
Menulis resume dari
hasil pengamatan dan bacaan terkait Pengertian Interaksi Sosial
|
||
→
|
Mendengar
|
||
|
Pemberian materi
Pengertian Interaksi Sosial oleh guru.
|
||
→
|
Menyimak
|
||
|
Penjelasan pengantar
kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
|
untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
|
||
Problem
statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah) |
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
|
||
Guru memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
|
|||
→
|
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
|
|||
Data
collection (pengumpulan data) |
KEGIATAN LITERASI
|
||
Peserta didik
mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
|
|||
→
|
Mengamati
obyek/kejadian
|
||
|
Mengamati dengan
seksama materi Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
|
||
→
|
Membaca sumber lain
selain buku teks
|
||
|
Secara disiplin
melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
|
||
→
|
Aktivitas
|
||
|
Menyusun daftar
pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pengertian
Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
|
||
→
|
Wawancara/tanya jawab
dengan nara sumber
|
||
|
Mengajukan pertanyaan
berkaiatan dengan materi Pengertian Interaksi Sosial yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.
|
||
|
|
||
COLLABORATION
(KERJASAMA)
|
|||
Peserta didik dibentuk
dalam beberapa kelompok untuk:
|
|||
→
|
Mendiskusikan
|
||
|
Peserta didik dan guru
secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Pengertian Interaksi Sosial
|
||
→
|
Mengumpulkan informasi
|
||
|
Mencatat semua
informasi tentang materi Pengertian Interaksi Sosial yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
|
||
→
|
Mempresentasikan ulang
|
||
|
Peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Pengertian Interaksi Sosial sesuai dengan pemahamannya.
|
||
→
|
Saling tukar informasi
tentang materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
|
|||
Data
processing (pengolahan Data) |
COLLABORATION
(KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
|
||
Peserta didik dalam
kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
|
|||
→
|
Berdiskusi tentang data dari
Materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
→
|
Mengolah informasi
dari materi Pengertian Interaksi Sosial yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
|
||
→
|
Peserta didik
mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pengertian Interaksi Sosial
|
||
Verification
(pembuktian)
|
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
|
||
Peserta didik mendiskusikan
hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
|
|||
→
|
Menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
antara lain dengan : Peserta didik dan
guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik.
|
|||
Generalization
(menarik kesimpulan)
|
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI)
|
||
Peserta didik
berdiskusi untuk menyimpulkan
|
|||
→
|
Menyampaikan hasil
diskusi tentang materi Pengertian
Interaksi Sosial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
|
||
→
|
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
→
|
Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Pengertian Interaksi Sosial dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan.
|
||
→
|
Bertanya atas
presentasi tentang materi Pengertian
Interaksi Sosial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
|
||
|
|
||
CREATIVITY
(KREATIVITAS)
|
|||
→
|
Menyimpulkan tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
|
||
|
Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang materi :
|
||
|
Pengertian Interaksi
Sosial
|
||
|
|
||
→
|
Menjawab pertanyaan
tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
|
||
→
|
Bertanya tentang hal
yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Pengertian
Interaksi Sosial yang akan selesai dipelajari
|
||
→
|
Menyelesaikan uji
kompetensi untuk materi Pengertian
Interaksi Sosial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
|
||
Catatan : Selama
pembelajaran Pengertian Interaksi
Sosial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
|
|||
Kegiatan Penutup (15 Menit)
|
|||
Peserta didik :
|
|||
●
|
Membuat resume
(CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Pengertian Interaksi Sosial yang baru dilakukan.
|
||
●
|
Mengagendakan
pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Pengertian Interaksi Sosial yang baru diselesaikan.
|
||
●
|
Mengagendakan materi
atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
|
||
Guru :
|
|||
●
|
Memeriksa pekerjaan
siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Pengertian Interaksi Sosial
|
||
●
|
Peserta didik
yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat, untuk penilaian
tugas
|
||
●
|
Memberikan penghargaan
untuk materi pelajaran Pengertian
Interaksi Sosial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
|
||
5.
Penyusunan
Perangkat Pembelajaran Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian
disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen
penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
D.
ALAT/INSTRUMEN
Berdasarkan gambar guru mengajukan masalah
(literasi baca tulis) peserta didik diminta mengamati 4 gambar yang
berbeda :
ü
Berdasarkan
pengamatan, identifikasi fakta dan permasalahan secara mandiri, kemudian
diskusikan secara berkelompok.
ü
Peserta didik
merumuskan permasalahan dengan guru sesuai tujuan pembelajaran
ü
Guru memotivasi
peserta didik terlibat aktif dalam merumuskan atau identifikasi pertanyaan
E.
WAKTU DAN TEMPAT
KEGIATAN
Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 17 November sampai 15 Desember Tahun 2019
bertempat di SMP Negeri 3 Purbalingga
BAB III
HASIL KEGIATAN
A.
HASIL
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini
diuraikan sebagai berikut.
1.
Proses
pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari
guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL mengharuskan siswa aktif selama
proses pembelajaran.
2.
Pembelajaran IPS
yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca dan mendiskusikan cara menentukan luas tabung melalui
LKPD, peserta didik akan terlibat langsung proses menentukan luas tabung dan
peserta didik aktif bertanya, diskusi dan juga menulis. Dan semua itu dilakukan
dengan senang dan gembira, semua peserta didik dalam kelompok aktif dan
kreatif. Setelah selesai, peserta didik juga terlati untuk presentasi dari
hasil diskusi kelompoknya serta kelompok yang lain menanggapi dengan aktif.
3.
Penerapan model
pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan peserta untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi masalah yang dibahas
dalam pembelajaran khususnya saat presentasi.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus
guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan soal yang disajikan;
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah
teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat
peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah
apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda
kondisinya dengan praktik baik pembelajaran IPS berorientasi HOTS dengan
menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang menentukan
luas tabung melalui sarana LKPD dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4.
Penerapan model
pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
(problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan permasalahan atau
contoh kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan
masalah. Sebelum menerapkan PBL, penulis
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis contoh yang
digunakan juga hanya contoh dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari gambar serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data,
materi dari sumber lainnya.
B.
MASALAH YANG
DIHADAPI
Masalah yang dihadapi terutama
adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan model PBL. Dengan tujuan
untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah,
siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah
mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat media pembelajaran gambar.
Padahal selain sebagai media pembelajaran,. gambar juga merupakan bentuk teks
audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD
C.
CARA MENGATASI
MASALAH
Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran
IPS dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta
didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS. Kekurang mampuan guru
membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan
KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca tulis, peserta didik juga
dapat meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN
REKOMENDASI
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.
Pembelajaran IPS
dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan best practice baik pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat
meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2.
Dengan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran IPS dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.
B.
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran terintegrasi
dengan model pembelajaran discovery learning (DL), berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1.
Guru seharusnya
tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah
disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
2.
Siswa diharapkan
untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah
lupa).
3.
Sekolah, terutama
kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran
berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan best
practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
1.
FOTO FOTO KEGIATAN
2.
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJRAN
(RPP )
Satuan Pendidikan :
SMP Negeri 3 Purbalingga
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester :
VII/Ganjil
Materi Pokok :
Interaksi Sosial
Alokasi Waktu :
1 x pertemuan (2 x 40 menit)
A.
Kompetensi
Inti (KI)
1)
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2)
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3)
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4)
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi
Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
No
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
|
3.2
Kompetensi Pengetahuan
Menganalisis
interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam nilaidan norma, serta kelembagaan sosial budaya
|
3.2.1
Menjelaskan pengertian interaksi sosial.
3.2.2
Mendeskripsikan syarat interaksi sosial.
3.2.3
Menguraikan faktor-faktor interaksi sosial.
3.2.4
Mengkasifikasikan bentuk interaksi sosial
asosiatif
3.2.5
Membuat model penyelsaian permaslahan
interaksi sosial di masyarkat
|
|
Meninteryajikan
hasil analisis tentang aksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan
sosial budaya Kompetensi Keterampilan
|
4.2.1
Membuat laporan tentang model penyelesaian
permaslahan interaksi sosial di
masyarakat dengan model interaksi sosial asosiatif
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajran
model problem based learning, siswa mampu menjelaskan dan membut permodalan
langkah-langkah bentuk interaksi sosial asosiatif dalam penyelesaian
permaslahan interksi sosial di masyrakat.
D.
Materi
Pembelajaran
Materi pelajaran reguler
o Pengertian
interaksi sosial
o Syarat-syarat
interaksi sosial
o Faktor-faktor
interaksi sosial
o Bentuk-bentuk
interaksi sosial asosiatif
E.
Metode
Pembelajaran
Pendekatan :
Saintifik
Model
pembelajran :
Problem based learning
Metode :
Diskusi kelompok
F.
Media
dan Bahan
v Worksheet atau
lembar kerja (siswa)
v PPt Interaksi sosial
v Laboratorium
komputer sekolah atau warnet
v Perpustakaan
sekolah
v Laptop,
LCD proyektor
G. Sumber
Belajar:
v Buku
Pedoman Guru Mapel IPS Kelas VII
v Buku
Pegangan Siswa Mapel IPS Kelas VII
v Sumber
Internet
v Media
massa
H.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke....
TAHAP PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU
|
A.
Kegiatan Pendahuluan
|
||
Pendahuluan
(persiapan/orientasi)
|
1.
Mengucapkan salam (religious)
2.
Mengajak berdo’a (religious)
3.
Memeriksa kehadiran siswa
4.
Memotivasi semangat belajar siswa
5.
Ditampilkan manusia sebagai makhluk sosial,
malkhulk invividu, dan makhluk ekonomi
|
5
menit
|
Apersepsi
|
1.
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya, Akibat Interaksi Antarruang
2.
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya.
3.
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
|
5’
|
Motivasi
|
1.
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
2.
Apabila materi/tema/ projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Pengertian dan Syarat
Interaksi Sosial
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
4.
Mengajukan pertanyaan.
|
5’
|
Kegiatan
inti
|
1.
Orientasi siswa kepada masalah
·
Siswa membaca LK kasus interaksi sosial, untuk memahami sajian masalah interaksi
sosial yang kurang baik sehingga ditemukan maslah, penyebab, dan akibat dari
dampak negatif interaksi soial yang tidak harmonis (transfer knowlegde)
·
siswa didorong untuk merumuskan hal2 yang ingin
diketahui dengan merumuskan atau membuat satu pertnyaan tingkat tinggi,
kemudian menuliskan di papan tulis.
(critical thinking )
·
Bersama guru dalam kegiatan klasikal, memilih 3-5
daftar pertanyaan HOTS untuk didiskusikan dalam kerja kelompok (critical thinking)
2.
Mengorganisasikan siswa
·
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan memilih
siswa yang lebih tahu (pandai) untuk menjadi ketua kelompok. Anggota kelompok
dipilih secara acak (menghitung sampai 8)
·
Dalam kelompok siswa diberi penjelasan garis besar
bentuk-bentuk interaksi sosial.
·
Secara mendalam siswa menggali cara-cara penyelesaian
masalah (AKOMODASI) lewat pendalaman kajian literatur, yang juga dipandu
garis besarnya oleh guru. (inovation skill)
·
Sisswa dalam kelompok bekerja sama untuk merumpuskan
penyelesaian maslah secara detail . (critical thinking dan kolaborasi)
3.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
· Secara
kontinyu guru berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk menanyakan dan membantu
penyelesaiaan masalah
· Guru
mencatat /ceklis siswa yang aktif dalam kelompoknya sebagai nilai proses
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
·
siswa berdiskusi
untuk menilai dan mengkaji pendapat setiap anggota kelompok (Collaboration
Skill)
·
setiap kelompok membuat
laporan hasil diskusi (Creativity and Inovation Skill)
5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
·
Guru mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan
pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif
·
Dari diskusi kelompok dan presentasi diharapkan ditemukan
model akomodasi yang tepat dalam penyelesaian maslah interaksi sosial di
masyarakat (Problem solving)
|
10’
10’
15’
20”
|
Penutup
|
1.
Menyimpulkan bersama siswa sehinggga terbangun
pengetahuan mengenai :
a.
Bentuk dan jenis interkasi sosial asosiatif.
b.
Model penyelesaian permaslahan interaksi sosial melalui
akomodasi
2.
Memebrikan refleksi bagaiman pemebelajaran hari ini
3.
Tindak Lanjut (remidial dan Pengayaan dengan Tutor
Sebaya)
4.
Memberikan tugas mandiri (soal pendalaman interaksi
sosial)
|
10’
|
Penilaian
a.
Penilain : Teknik, Bentuk dan Intrumen
1.
Tehnik Penilaian
a.
Sikap : Observasi
b.
Pengetahuan : Tes Lisan
c.
Keterampilan : Unjuk Kerja (non
tes)
2.
Bentuk Penilaian :
a.
Sikap : Jurnal
penilaian sikap
b.
Pengetahuan : Daftar
Pertanyaan
c.
Keterampilan : Lembar Kerja
3.
Instrumen Penilaian
a.
Sikap (terlampir)
b.
Pengetahuan (terlampir)
c.
Ketrampilan (terlampir)
Teknik Penilaian
1)
Sikap
No.
|
Tekhnik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Butir
Instrumen
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat lampiran
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
2)
Keterampilan
No.
|
Tekhnik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Butir
Instrumen
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Praktek
|
Diskusi kelompok dan/presentasi
|
Diskusikan/presentasikan materi
pembelajaran tentang Interaksi sosial
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
2
|
Praktek
|
Tugas (ketrampilan)
|
Menyajikan gambar-gambar tentang bentuk
interaksi social
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
3
|
Praktek
|
Tugas (ketrampilan)
|
Membuat laporan tentang pola penyelesaian
dalam mengatasi maslah intraksi sosial di masyarakat
|
Saat pembejaran beralangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
3)
Pengetahuan
Test
tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan bentuk uraian
No.
|
Tekhnik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Butir
Instrumen
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Tertulis
|
Pilihan Ganda
|
Telampir
|
Setelah pembelajaran usai
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
2
|
Tertulis
|
Uraian
|
Terlampir
|
Setelah pembelajaran usai
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
3
|
Penugasan
|
Membuat kliping tentang interaksi sosial
|
Terlampir
|
Dikerjakan di rumah
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(Assessment for and of learning)
|
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Kegiatan pembelajaran
remidial di lakukan dengan memanfaatkan tutor sebaya melalui belajar kelompok
untuk menjawab pertanyaan yang di berikan guru tekait materi pembelajaran
tentang interaksi sosial
Berdasarkan hasil analisis
penilaian,peserta didik yang sudah mencapai ketuntusan belajar di beri kegiatan
pembelajaran dengan cara meringkas buku-buku refrensi,artikel,di majalah atau
surat kabar dan internet tentang contoh-contoh interaksi sosial
I.
Bahan Ajar
J.
BAHAN AJAR
K.
Kompetensi Dasar (KD):
ü KD 3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam
ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, serta
kelembagaan sosial budaya.
ü KD 4.2. Menyajikan hasil analisis tentang
interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi
dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
L.
Uraian materi:
B.
Interaksi Sosial
1.
Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri
manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya. Kehidupan manusia sejak
lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan, terlibat di dalam interaksi
sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi terutama dengan ibu atau
pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan tetangga, teman-teman
sepermainan dan teman-teman sekolah. Setelah dewasa terlibat interaksi dengan teman-teman seprofesi dan seterusnya.
Sangat sulit menemukan manusia yang menyendiri tanpa melakukan interaksi dengan
manusia lain.
Pada dasarnya
manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia
lain, selalu ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan
kegiatan-kegiatan lain dengan manusia. Melalui pergaulannya dimasyarakat,
manusia terbentuk sebagai makhluk sosial. Manusia disebut makhluk sosial,
karena ia memiliki gregariuosness yaitu suatu naluri untuk selalu hidup dengan
orang lain. Misalnya saja, nasi yang kita makan sehari – hari merupakan hasil
kerja keras para petani, rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil
dari kerjasama para pekerja bangunan atau mungkin tetangga kita yang sudah
membantu untuk mendirikan rumah.
Dengan
demikian manusia harus berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau
kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan
seterusnya untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai
proses interaksi sosial. Apa sebenarnya interaksi sosial itu? Perhatikan gambar
2.1. berikut ini !
Sumber : Kemendikbud (2012 dan 2015) Gambar 2.1.
Interaksi sosial
Dari gambar 2.1.
dapat disimpulkan interaksi sosial berupa hubungan antara individu dengan
individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial
adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Dalam
interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik
oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus merespon. Jika yang
satu bertanya maka dia menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika diajak
bermain dia ikut main. Dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan yang
terjadi antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun
dengan kelompok.
Manusia
melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan
pokok (sandang, pangan, dan papan), kebutuhan dan ketertiban, kebutuhan akan
pendidikan dan kesehatan, kebutuhan kebutuhan akan kasih sayang.saling
Proses
interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial
merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu,
interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang
akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang
ingin disampaikan kepada orang lain.
Berlangsungnya suatu
proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain :
a.
Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok.
Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya
pada saat memasak di dapur.
b. Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat
menggerakan hati orang. Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien
tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.
c.
Faktor identifikasi merupakan
kecenderungan-kecenderungan
atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga
semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d. Faktor
simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan
orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang
lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita
ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.
Faktor-faktor tersebut
dapat bergerak sendiri-sendiri, secara
terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
Proses interaksi
sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak
sosial dan komunikasi. Kontak sosial ini dapat berarti hubungan masing-masing
pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga
tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan melalui
surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan demikian hubungan
fisik bukan syarat utama
terjadinya interaksi sosial. Komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara
langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberi tanggapan atau
memberi respons.
Kontak
sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial.
Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui
kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Kontak dan komunikasi
menjadi syarat yang penting bagi terwujudnya interaksi sosial, misalnya kita
ketemu dengan orang Inggris lalu berjabat tangan. Orang Inggris berbicara
dengan bahasa Inggris dan kita bicara dengan bahasa Indonesia. Untuk itu agar
terjadi kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Itu sangat penting bagi terjadinya interaksi sosial.
Tidak semua tindakan
manusia merupakan interaksi sosial. Tindakan yang bagaimana yang dapat
dikatakan sebagai interaksi sosial? Suatu tindakan manusia dikatakan sebagai
interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
2. Jumlah
pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
3.
Berlangsung secara timbal balik.
4. Adanya
komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati.
5.
Adanya suatu tujuan tertentu.
Berlangsungnya interaksi sosial di dalam
masyarakat terdapat aturan yang mengatur
perilaku manusia dalam
berinteraksi. Aturan apa sajakah
yang menuntun perilaku manusia pada saat mereka berinteraksi ? Ada tiga
jenis aturan, yaitu aturan mengenai ruang, mengenai waktu, dan mengenai gerak
dan sikap tubuh.
Aturan mengenai ruang, di mana terjadinya
interaksi sosial tersebut. Misalnya, interaksi yang terjadi di rumah antara
orang tua dengan anak, anak dengan anak. Interaksi di sekolah antara teman
dengan teman, siswa dengan kepala sekolah, guru, dan karyawan. Interaksi di
masyarakat antara teman sebaya dan dengan orang yang lebih tua. Aturan mengenai
waktu, aturan mengenai kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi
sosial dulu dan sekarang. Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam
interaksi sosial orang lain membaca perilaku kita, selain kata-kata kita,
karena dalam interaksi tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang lain
tetapi juga apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan sikap tubuh
seperti, memicingkan mata, mengangkat bahu, menganggukkan kepala, mengacungkan
ibu jari, mengangkat bahu, dan sebagainya.
Lampiran 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
(LEMBAR OBSERVASI)
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
No.
|
Waktu
|
Nama Siswa
|
Catatan Perilaku
|
Butir Sikap
|
Tindak Lanjut
|
1.
|
|
A......
|
Menolong orang
lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah.
|
Kepedulian
|
Apresiasi
|
2.
|
B.......
|
Berbohong ketika
ditanya alasan tidak masuk sekolah di ruang guru.
|
Kejujuran
|
Teguran
|
|
3.
|
C.....
|
Menyerahkan dompet
yang ditemukannya di halaman sekolah kepada Satpam sekolah.
|
Kejujuran
|
Apresiasi
|
|
4.
|
|
D......
|
Tidak menyerahkan
surat ijin tidak masuk dari orang tuanya kepada guru
|
Tanggung jawab
|
Teguran
|
5.
|
|
E.....
|
Terlambat mengikuti
upacara di sekolah.
|
Kedisiplinan
|
Teguran
|
6.
|
|
F.....
|
Mempengaruhi teman
untuk tidak masuk sekolah.
|
Kedisiplinan
|
Teguran
|
7.
|
08/12/15
|
G.....
|
Memungut sampah
yang berserakan di halam sekolah.
|
Kebersihan
|
Apresiasi
|
17/12/15
|
H.....
|
Mengkoordinir teman-teman sekelasnya
mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam.
|
Kepedulian
|
Apresiasi
|
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
KD 3.2
A. Tujuan
Setelah kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan,
peserta
didik
diharapkan
dapat :
1. menjelaskan
pengertian interaksi sosial dengan tepat
2. menyebutkan 2
syarat interaksi sosial dengan tepat
3. menyebutkan 3
cara dalam penyelesaian konflik (akomodasi)
4. menemukan pola
penyelesaian permaslahan interaksi sosial di masyarakat
B. Sumber, Alat
dan Bahan : Wacana Konfik Sosial
JawaPos.com – Bentrok antar
warga terjadi antara Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes dan Desa Sawojajar, Kecamatan
Wanasari, Brebes, Selasa (26/9). Akibatnya, kapala desa (Kades) Kaliwlingi
Kohar harus mendapatkan perawatan dari dokter. Dia menjadi korban amukan massa.
Kohar mengatakan, tawuran diduga dipicu saat warga
Desa Kaliwlingi pulang dari menonton pertandingan sepak bola. Saat perjalanan
pulang, mereka dihadang sekelompok warga Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari
dengan lemparan batu.
“Semuanya berawal dari media sosial (medsos) yang
saling melakukan ejekan antar warga kedua desa tersebut, sehingga berbuntut
pada penghadangan warga ini,” ujarnya.
Saat ini, kata Kohar, aksi tawuran tersebut sudah
mendapat pengawalan dari anggota kPolsek Wanasari. Akibat tawuran tersebut,
banyak warga Kaliwlingi yang mengalami luka-luka. Termasuk Kades Kaliwlingi
yang harus mendapatkan perawatan akibat terkena lemparan batu.
“Kepala saya terkena lemparan batu. Beberapa gigi saya
jug
terlepas akibat
terkena lemparan batu itu,” katanya kepada Radar Tegal (Jawa Pos Group).
Sementara itu,
warga Kaliwlingi Masroni mengatakan, meski sudah mendapatkan pengawalan dari
kepolisian, tapi situasi di perbatasan dua desa tersebut masih memanas. Bahkan,
sejumlah warga sudah membawa senjata tajam. “Biasanya Pak Lurah yang mengayomi
warga, ini malah sampai kebawa sasaran. Bahkan ada warga yang sudah membawa
senjata tajam,” ungkapnya.
Informasi yang
didapat di lapangan, sedikitnya lima rumah milik warga Desa Sawojajar mengalami
kerusakan. Kebanyakan genteng rumah mengalami pecah akibat terkena lemparan
batu.
Sementara itu,
Camat Brebes Eko Purwanto saat dimintai keterangan terkait salah seorang kades
di wilayahnya yang menjadi korban bentrok mengaku baru mendapatkan informasi
dari stafnya. Mendapatkan informasi itu, mantan camat Banjarharjo tersebut
langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Ini saya langsung
mau menuju lokasi,” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telpon
genggamnya. (eko/ded/fat)
Editor : admin
C. Cara Kerja
1. Bentuk kelompok
5-6 kelompok
2. Jawablah bahan diskusi berikut bersama kelompok masing-masing!
3. Setiap kelompok
membagi kelompoknya menjadi 2 sub kelompok, subkelompok tetap
tinggal dalam kelompok
untuk menerima tamu, dan
subkelompok 2 sebagai kelompok yang berkunjung ke kelompok lain.
D. Bahan
Diskusi
Perhatikan kegaitan berikut ini
dengan jawaban yang tepat!
1.
Baca baik-baik wacana di atas !
2.
Garis bawahi keterangan yang penting
3.
Tulis petanyaan kalian berkaitan dengan pertanyaan tingkat tinggi !
4. Hubungan
pertanyaan dan pembahasannya mengacu pada penyelesaian interaksi sosial
(penyelesaian kasus) dengan menerapkan cara-cara akomodasi. Seperti mediasi,
koersi, konsiliasi, stelemet (baca buku paket cara-cara meredakan
konfik/akomodasi)
Lampiran 4
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
KISI-KISI PENULISAN BUTIR SOAL
Nama Sekolah :
SMPN 3 PURBALINGGA
Kelas/Semester :
VII/1
Tahun Pelajaran :
2019/2020
Mata Pelajaran : IPS
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi/
Sub Materi
|
Indikator Soal
|
Bentuk Soal
|
Jumlah Soal
|
1
|
3.2 Menganalisis
interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
|
Interaksi Sosial Dan
Lembaga Sosial
|
1. menjelaskan
pengertian interaksi sosial
2. menyebutkan 2
syarat interaksi sosial
3. menyebutkan 4
faktor terjadinya proses interaksi sosial
4. menyebutkan 4
ciri-ciri interaksi sosial
5.
menyebutkan 3 jenis aturan
interaksi social
|
Uraian
|
5
|
Rumusan Butir Soal:
1. Kriteria Penilaian
Uraian : skor maksimal 100
No
|
Jawaban
|
Skor
|
1
|
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara
orang perorangan,
antara kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dan kelompok manusia.
|
10
|
2
|
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di
antara pihak yang berinteraksi melakukan:
1.
kontak sosial dan,
2.
komunikasi.
|
20
|
3
|
Berlangsungnya suatu proses
interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain :
a.
Faktor imitasi
b.
Faktor sugesti
c.
Faktor identifikasi
d.
Faktor simpati
|
40
|
4
|
1.
Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2.
Berlangsung secara timbal balik.
3.
Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol yang
disepakati.
4.
Adanya suatu tujuan tertentu.
|
40
|
5
|
Ada tiga jenis aturan, yaitu aturan:
1. mengenai ruang
2. mengenai waktu, dan
3.
mengenai gerak dan sikap tubuh.
|
30
|
Jumlah Skor
|
140
|
Pedoman Penskoran Tugas
Lpiranam 5
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
KISI-KISI PENILAIAN
KINERJA
Nama
Sekolah : SMP Negeri 3 Purbalingga
Kelas/
Semester : VII/ I
Tahun
Pelajaran : 2019/2020
Mata
Pelajaran : IPS
NO
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1.
|
Menyajikan hasil
analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan
sosial budaya
|
Interaksi Sosial Dan
Lembaga Sosial
|
1.
Jelaskn pengertian
bentuk interasi sosial asosiatif ! tulis 3 cakupan bentuk interaksi asosiatif
!
2.
Tulis 3 urutan
penyelesaian konfil (akomodasi ) dari penyelesian yang paling ringan hingga
penilaian yang paling berat secara hukum.
3.
Mengapa cara
kompromi lebih ditempuh bila menjumpai konfik yang terlalu panjang !
4.
Menurut pendapatmu
bila konfik antar masyarakat tidak juga tuntas cara apa saja yang akan
ditempuh ? Jelaskan
|
Penugasan LKPD
|
A. RUBRIK
PENSKORAN PENILAIAN PROSES (DISKUSI)
No
|
Nama Siswa
|
Mengkomunikasikan
(1-4)
|
Mendengarkan
(1-4)
|
Berargumentasi
(1-4)
|
Berkontribusi
(1-4)
|
Jumlah
Nilai
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
- Nilai
terentang antara 1-4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
- Nilai
= Jumlah Nilai dibagi 3
Skor Maksimal tiap
siswa 4 X 4 = 16
NO
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Aspek Perencanaan
|
||||
Persiapan
|
|||||
Perumusan Judul
|
|||||
Kelengkapan bahan
alat
|
|||||
2.
|
Aspek Kegiatan
Kinerja
|
||||
Sistematika dalam
melaksanakan kegiatan
|
|||||
Keakuratan
Informasi
|
|||||
Kuantitas Sumber
Data
|
|||||
Analisis Data
|
|||||
.
|
Penarikan
Kesimpulan
|
||||
3
|
Aspek Pelaporan
|
||||
Performance
|
|||||
Penguasaan Materi
|
|||||
Keterpaduan
|
|||||
Kelengkapan Laporan
|
|||||
Penggunaan
Referensi
|
|||||
Jumlah
|
|||||
Skor Maksimal
|
Keterangan:
- Nilai
terentang antara 1-4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
- Nilai
= Jumlah Nilai dibagi 3
Skor Maksimal tiap
siswa 13 X 4 = 52