SELAMAT DATANG

Welcome To My Blog, I Hope You Are Interested and Enjoy It With Me. Certainly, We Can Learn To Each Other. Hehehe...
Diberdayakan oleh Blogger.

BEST PRACTICE IPS SMP


LAPORAN BEST PRACTICE
PROSES PEMBELAJARAN HOTS MELALUI PROGRAM PKP
MATERI INTERAKSI SOSIAL KELAS VIII
DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
DI SMP NEGERI 3 PURBALINGGA




DISUSUN OLEH
NURUL DINI HARDIANI, S.Pd., M.Si





DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURBALINGGA
SMP NEGERI 3 PURBALINGGA
Jl. Kopral Tanwir no. 10 Purbalingga, 53311
TAHUN 2019


 
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan best practice  yang berjudul “Proses Pembelajaran Hots Melalui Program PKP Materi Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi Kelas IX Dengan Model Discovery Learning Di SMPN 3 Purbalingga”.  Melalui penyusunan best practice ini, penulis mencoba menjelaskan pengalaman pembelajaran IPS yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practice ini disajikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPS yang menyenangkan, menghidupkan suasana kelas, sehingga kelas tidak terkesan membosankan.  Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang penulis hormati yang membantu secara langsung maupun tidak langsung selama pembuatan best practice ini semoga apa yang telah diberikan selama ini mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT Aamin.  Pihak  - pihak yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian best practice.  Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu serta mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa didalam penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan  sentilan mesra ( keritik dan saran ) dari pembaca demi penyempurnaan best practice ini yang sangat jauh dikatakan sempurna, sebab keterbatasan kemampuan yang ada.   



Purbalingga, Desember 2019

Penulis,





Nurul Dini Hardiani, S.Pd., M.Si


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL


HALAMAN PENGESAHAN


KATA PENGANTAR


DAFTAR LAMPIRAN


BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     JENIS KEGIATAN
C.     MANFAAT KEGIATAN


BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A.    TUJUAN DAN SASARAN
B.     BAHAN/MATERI KEGIATAN
C.     METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
D.    ALAT/INSTRUMEN


BAB III HASIL KEGIATAN
A.    HASIL
B.     MASALAH YANG DIHADAPI
C.     CARA MENGATASI


BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.    SIMPULAN
B.     REKOMENDASI


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN









BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran IPS merupakan proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar IPS, sehingga pemahaman konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dapat dipelajari dengan baik oleh peserta didik. Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).  Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku, membosankan dan anak-anak tampak tidak semangat. 
Berdasarkan hasil pengamatan beberapa peserta didik diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan atau Pekerjaan Rumah (PR). Sebagian peserta didik  yang hanya tinggal menyalin dari buku teks atau mencontoh temanya apabila ada tugas yang diberikan guru. 
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).  Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Dalam Problem Based Learning siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.   Setelah melaksanakan pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas VII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar peserta  didik  sama baiknya. Praktik pembelajaran Problem Based Learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning.

B.            JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran IPS Kelas VII pada Kompetensi Dasar Interaksi social

C.            MANFAAT KEGIATAN
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran IPS Kelas VII pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya yang berorientasi HOTS



BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.           TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS). Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 3 Purbalingga. 

B.            BAHAN/MATERI KEGIATAN
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi  kelas VII Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada Materi Pokok Interaksi Sosial, dengan rincian KD sebagai berikut :
 3.2  Mengidentifikasi interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya.   
4.2  Menyajikan hasil identifikasi tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya

C.            METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
 Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Problem Based Learning .Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis.
1.                  Pemetaan KD Kompetensi Dasar pada kegiatan ini adalah sebagai berikut ;
3.2  Mengidentifikasi interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya.    ..
4.2  Menyajikan hasil identifikasi tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya
2.                   Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi IPK Kunci :
3.2.3 Menjabarkan pengertian interaksi social
3.2.4 Mengidentifikasi syarat terjadinya interaksi social
 3.2.5 Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi social
 3.2.6 Mengkategorikan ruang interaksi sosial
4.2.2Menyusun bahan paparan tentang interaksi sosial
3.                  Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning (PBL).
4.                   Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based Learning.  Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Problem Based Learning.
1.
Pertemuan Ke-1 (4 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Pengertian Interaksi Sosial

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Sintak Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Pengertian Interaksi Sosial dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Pengertian Interaksi Sosial
Pemberian contoh-contoh materi Pengertian Interaksi Sosial untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengertian Interaksi Sosial
Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Pengertian Interaksi Sosial
Mendengar

Pemberian materi Pengertian Interaksi Sosial oleh guru.
Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Pengertian Interaksi Sosial



untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
 
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Pengertian Interaksi Sosial


yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengertian Interaksi Sosial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.


COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Pengertian Interaksi Sosial
Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Pengertian Interaksi Sosial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengertian Interaksi Sosial sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :

Pengertian Interaksi Sosial


dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi :

Pengertian Interaksi Sosial


Mengolah informasi dari materi Pengertian Interaksi Sosial yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pengertian Interaksi Sosial
Verification (pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Pengertian Interaksi Sosial


antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization (menarik kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Pengertian Interaksi Sosial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Pengertian Interaksi Sosial


Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi  Pengertian Interaksi Sosial dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi  Pengertian Interaksi Sosial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.


CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Pengertian Interaksi Sosial


Menjawab pertanyaan tentang materi  Pengertian Interaksi Sosial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi  Pengertian Interaksi Sosial yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi  Pengertian Interaksi Sosial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran  Pengertian Interaksi Sosial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,  disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi  Pengertian Interaksi Sosial yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran  Pengertian Interaksi Sosial yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran  Pengertian Interaksi Sosial
Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran  Pengertian Interaksi Sosial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
5.                  Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D.           ALAT/INSTRUMEN
 Berdasarkan gambar guru mengajukan masalah (literasi baca tulis) peserta didik diminta mengamati 4 gambar yang berbeda  :
                                                                      

ü     Berdasarkan pengamatan, identifikasi fakta dan permasalahan secara mandiri, kemudian diskusikan secara berkelompok.
ü     Peserta didik merumuskan permasalahan dengan guru sesuai tujuan pembelajaran
ü     Guru memotivasi peserta didik terlibat aktif dalam merumuskan atau identifikasi pertanyaan 

E.            WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 17  November sampai 15 Desember Tahun 2019 bertempat di SMP Negeri 3 Purbalingga


  
BAB III
HASIL KEGIATAN

A.           HASIL 
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1.             Proses pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.  
2.             Pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.  Setelah membaca dan mendiskusikan cara menentukan luas tabung melalui LKPD, peserta didik akan terlibat langsung proses menentukan luas tabung dan peserta didik aktif bertanya, diskusi dan juga menulis. Dan semua itu dilakukan dengan senang dan gembira, semua peserta didik dalam kelompok aktif dan kreatif. Setelah selesai, peserta didik juga terlati untuk presentasi dari hasil diskusi kelompoknya serta kelompok yang lain menanggapi dengan aktif.
3.             Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan peserta untuk berpikir kritis.  Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran khususnya saat presentasi.  Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.  Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran IPS berorientasi HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang menentukan luas tabung melalui sarana LKPD dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4.             Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan permasalahan atau contoh kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah.  Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis contoh yang digunakan juga hanya contoh dari buku teks.  Dengan menerapkan PBL, peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari gambar serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.  

B.            MASALAH YANG DIHADAPI 
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan model PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.  Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat media  pembelajaran gambar. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. gambar juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD

C.            CARA MENGATASI MASALAH
 Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran IPS dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.  Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.

   
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.           SIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.             Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan best practice baik pembelajaran berorientasi HOTS  karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.  
2.             Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran IPS dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.  

B.            REKOMENDASI
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran terintegrasi dengan model pembelajaran discovery learning (DL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1.             Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
2.             Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa). 
3.             Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan best practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS. 


 LAMPIRAN
1.      FOTO FOTO KEGIATAN
        
      
             






2.      RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJRAN 
(RPP )

Satuan Pendidikan         : SMP Negeri 3 Purbalingga
Mata Pelajaran                : IPS
Kelas/ Semester              : VII/Ganjil
Materi Pokok                    : Interaksi Sosial
Alokasi Waktu                  : 1 x pertemuan (2 x 40 menit)

A.      Kompetensi Inti (KI)
1)     Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2)     Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3)     Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4)     Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


B.      Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.2  Kompetensi Pengetahuan
Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilaidan norma, serta kelembagaan sosial budaya

3.2.1         Menjelaskan pengertian interaksi sosial.
3.2.2         Mendeskripsikan syarat interaksi sosial.
3.2.3         Menguraikan faktor-faktor interaksi sosial.
3.2.4        Mengkasifikasikan bentuk interaksi sosial asosiatif
3.2.5         Membuat model penyelsaian permaslahan interaksi sosial di masyarkat

Meninteryajikan hasil analisis tentang aksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya Kompetensi Keterampilan
4.2.1        Membuat laporan tentang model penyelesaian permaslahan  interaksi sosial di masyarakat dengan model interaksi sosial asosiatif

C.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajran model problem based learning, siswa mampu menjelaskan dan membut permodalan langkah-langkah bentuk interaksi sosial asosiatif dalam penyelesaian permaslahan interksi sosial di masyrakat.

D.     Materi Pembelajaran
Materi pelajaran reguler
o    Pengertian interaksi sosial
o    Syarat-syarat interaksi sosial
o    Faktor-faktor interaksi sosial
o    Bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif

E.      Metode Pembelajaran
Pendekatan                                               : Saintifik
Model pembelajran                                : Problem based learning
Metode                                        : Diskusi kelompok

F.       Media dan Bahan
v  Worksheet atau lembar kerja (siswa)
v  PPt Interaksi sosial
v  Laboratorium komputer sekolah atau warnet
v  Perpustakaan sekolah
v  Laptop, LCD proyektor

G.      Sumber Belajar:
v  Buku Pedoman Guru Mapel IPS Kelas VII
v  Buku Pegangan Siswa Mapel IPS Kelas VII
v  Sumber Internet
v  Media massa



H.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke....
TAHAP PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A.      Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan
(persiapan/orientasi)
1.       Mengucapkan salam (religious)
2.       Mengajak berdo’a (religious)
3.       Memeriksa kehadiran siswa
4.       Memotivasi semangat belajar siswa
5.       Ditampilkan manusia sebagai makhluk sosial, malkhulk invividu, dan makhluk ekonomi
5 menit

Apersepsi
1.        Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,  Akibat Interaksi Antarruang
2.        Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3.        Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

5’
Motivasi




1.       Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
2.       Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial 
3.       Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung
4.       Mengajukan pertanyaan.

5’
Kegiatan inti
1.       Orientasi siswa kepada masalah
·         Siswa membaca LK kasus interaksi sosial,  untuk memahami sajian masalah interaksi sosial yang kurang baik sehingga ditemukan maslah, penyebab, dan akibat dari dampak negatif interaksi soial yang tidak harmonis (transfer knowlegde)
·         siswa didorong untuk merumuskan hal2 yang ingin diketahui dengan merumuskan atau membuat satu pertnyaan tingkat tinggi, kemudian menuliskan di papan tulis. (critical thinking )
·         Bersama guru dalam kegiatan klasikal, memilih 3-5 daftar pertanyaan HOTS untuk didiskusikan dalam kerja kelompok (critical thinking)

2.       Mengorganisasikan siswa
·         siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan memilih siswa yang lebih tahu (pandai) untuk menjadi ketua kelompok. Anggota kelompok dipilih secara acak (menghitung sampai 8)
·         Dalam kelompok siswa diberi penjelasan garis besar bentuk-bentuk interaksi sosial.
·         Secara mendalam siswa menggali cara-cara penyelesaian masalah (AKOMODASI) lewat pendalaman kajian literatur, yang juga dipandu garis besarnya oleh guru. (inovation skill)
·         Sisswa dalam kelompok bekerja sama untuk merumpuskan penyelesaian maslah secara detail . (critical thinking dan kolaborasi)

3.       Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
·      Secara kontinyu guru berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk menanyakan dan membantu penyelesaiaan masalah
·      Guru mencatat /ceklis siswa yang aktif dalam kelompoknya sebagai nilai proses

4.       Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
·         siswa berdiskusi untuk menilai dan mengkaji pendapat setiap anggota kelompok (Collaboration Skill)
·         setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi (Creativity and Inovation Skill)

5.       Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (Communication Skill)
  • Salah satu anggota kelompok penampil menjadi moderator diskusi ketika kelompok lain menanggapi (Leadership:karakter)
·         Guru mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif
·         Dari diskusi kelompok dan presentasi diharapkan ditemukan model akomodasi yang tepat dalam penyelesaian maslah interaksi sosial di masyarakat (Problem solving)



10’


















10’



















15’















20”
Penutup
1.       Menyimpulkan bersama siswa sehinggga terbangun pengetahuan mengenai :
a.       Bentuk dan jenis interkasi sosial asosiatif.
b.       Model penyelesaian permaslahan interaksi sosial melalui akomodasi
2.       Memebrikan refleksi bagaiman pemebelajaran hari ini
3.       Tindak Lanjut (remidial dan Pengayaan dengan Tutor Sebaya)
4.       Memberikan tugas mandiri (soal pendalaman interaksi sosial)


10’

Penilaian
a.       Penilain : Teknik, Bentuk dan Intrumen
1.       Tehnik Penilaian
a.       Sikap                          :     Observasi
b.       Pengetahuan          :     Tes Lisan
c.        Keterampilan         :     Unjuk Kerja (non tes)

2.       Bentuk Penilaian          :
a.       Sikap                          :     Jurnal penilaian sikap
b.       Pengetahuan          :     Daftar Pertanyaan
c.        Keterampilan         :     Lembar Kerja
3.       Instrumen Penilaian
a.       Sikap (terlampir)
b.       Pengetahuan (terlampir)
c.        Ketrampilan (terlampir)

Teknik Penilaian
1)        Sikap
No.
Tekhnik
Bentuk Instrumen
Contoh Butir
Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Observasi
Jurnal
Lihat lampiran
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)



2)        Keterampilan
No.
Tekhnik
Bentuk Instrumen
Contoh Butir
Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Praktek
Diskusi kelompok dan/presentasi
Diskusikan/presentasikan materi pembelajaran tentang Interaksi sosial
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)
2
Praktek
Tugas (ketrampilan)
Menyajikan gambar-gambar tentang bentuk interaksi social
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)
3
Praktek
Tugas (ketrampilan)
Membuat laporan tentang pola penyelesaian dalam mengatasi maslah intraksi sosial di masyarakat
Saat pembejaran beralangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)

3)        Pengetahuan
Test tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan bentuk uraian
No.
Tekhnik
Bentuk Instrumen
Contoh Butir
Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Tertulis                      
Pilihan Ganda
Telampir
Setelah pembelajaran usai
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)
2
Tertulis
Uraian
Terlampir
Setelah pembelajaran usai
 Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)
3
Penugasan
Membuat kliping tentang interaksi sosial
Terlampir
Dikerjakan di rumah
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (Assessment for and of learning)



  Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Kegiatan pembelajaran remidial di lakukan dengan memanfaatkan tutor sebaya melalui belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang di berikan guru tekait materi pembelajaran tentang interaksi sosial
Berdasarkan hasil analisis penilaian,peserta didik yang sudah mencapai ketuntusan belajar di beri kegiatan pembelajaran dengan cara meringkas buku-buku refrensi,artikel,di majalah atau surat kabar dan internet tentang contoh-contoh    interaksi sosial 

I.        Bahan Ajar

J.        BAHAN AJAR
K.      Kompetensi Dasar (KD):
ü KD          3.2          Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap   kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
ü KD          4.2.         Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
L.       Uraian materi:
B.     Interaksi Sosial
1.      Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya. Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan, terlibat di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi terutama dengan ibu atau pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan tetangga, teman-teman sepermainan dan teman-teman sekolah. Setelah dewasa terlibat interaksi  dengan teman-teman seprofesi dan seterusnya. Sangat sulit menemukan manusia yang menyendiri tanpa melakukan interaksi dengan manusia lain.
Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia   lain, selalu ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain dengan manusia. Melalui pergaulannya dimasyarakat, manusia terbentuk sebagai makhluk sosial. Manusia disebut makhluk sosial, karena ia memiliki gregariuosness yaitu suatu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain. Misalnya saja, nasi yang kita makan sehari – hari merupakan hasil kerja keras para petani, rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil dari kerjasama para pekerja bangunan atau mungkin tetangga kita yang sudah membantu untuk mendirikan rumah.
Dengan demikian manusia harus berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat.   Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial. Apa sebenarnya interaksi sosial itu? Perhatikan gambar 2.1. berikut ini !

Sumber : Kemendikbud (2012 dan 2015) Gambar 2.1. Interaksi sosial
Dari gambar 2.1. dapat disimpulkan interaksi sosial berupa hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus merespon. Jika yang satu bertanya maka dia menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain dia ikut main. Dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.
Manusia melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan), kebutuhan dan ketertiban, kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan, kebutuhan kebutuhan akan kasih sayang.saling
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain :
a.    Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.
b.    Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakan hati orang. Contohnya, seorang pasien  yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan adanya  rasa sugesti pada dokter tersebut.
c.    Faktor    identifikasi   merupakan    kecenderungan-kecenderungan    atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d.   Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.
Faktor-faktor  tersebut  dapat  bergerak  sendiri-sendiri,  secara  terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial ini dapat berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan melalui surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan demikian  hubungan  fisik bukan  syarat  utama  terjadinya  interaksi  sosial. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberi tanggapan atau memberi respons.
Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Kontak dan komunikasi menjadi syarat yang penting bagi terwujudnya interaksi sosial, misalnya kita ketemu dengan orang Inggris lalu berjabat tangan. Orang Inggris berbicara dengan bahasa Inggris dan kita bicara dengan bahasa Indonesia. Untuk itu agar terjadi kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Itu sangat penting bagi terjadinya interaksi sosial.
Tidak semua tindakan manusia merupakan interaksi sosial. Tindakan yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai interaksi sosial? Suatu tindakan manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
2.      Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
3.      Berlangsung secara timbal balik.
4.      Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati.
5.      Adanya suatu tujuan tertentu.
Berlangsungnya interaksi sosial di dalam masyarakat terdapat aturan yang mengatur  perilaku  manusia  dalam  berinteraksi. Aturan  apa  sajakah  yang menuntun perilaku manusia pada saat mereka berinteraksi ? Ada tiga jenis aturan, yaitu aturan mengenai ruang, mengenai waktu, dan mengenai gerak dan sikap tubuh.
Aturan mengenai ruang, di mana terjadinya interaksi sosial tersebut. Misalnya, interaksi yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak, anak dengan anak. Interaksi di sekolah antara teman dengan teman, siswa dengan kepala sekolah, guru, dan karyawan. Interaksi di masyarakat antara teman sebaya dan dengan orang yang lebih tua. Aturan mengenai waktu, aturan mengenai kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi sosial dulu dan sekarang. Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam interaksi sosial orang lain membaca perilaku kita, selain kata-kata kita, karena dalam interaksi tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tetapi juga apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan sikap tubuh seperti, memicingkan mata, mengangkat bahu, menganggukkan kepala, mengacungkan ibu jari, mengangkat bahu, dan sebagainya.


Lampiran 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
(LEMBAR OBSERVASI)

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

No.
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Tindak Lanjut
1.




A......
Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah.


Kepedulian
Apresiasi
2.


B.......
Berbohong ketika ditanya alasan tidak masuk sekolah di ruang guru.

Kejujuran
Teguran
3.


C.....
Menyerahkan dompet yang ditemukannya di halaman sekolah kepada Satpam sekolah.


Kejujuran
Apresiasi
4.




D......
Tidak menyerahkan surat ijin tidak masuk dari orang tuanya kepada guru

Tanggung jawab
Teguran
5.




E.....
Terlambat mengikuti upacara di sekolah.


Kedisiplinan
Teguran
6.




F.....
Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah.


Kedisiplinan
Teguran
7.


08/12/15


G.....
Memungut sampah yang berserakan di halam sekolah.


Kebersihan
Apresiasi



17/12/15



H.....
Mengkoordinir teman-teman sekelasnya mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam.



Kepedulian
Apresiasi
 



Lampiran 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
KD 3.2

A.    Tujuan
Setelah  kegiatan  pembelajaran  dilaksanakan,  peserta  didik  diharapkan dapat :
1.      menjelaskan pengertian interaksi sosial dengan tepat
2.      menyebutkan 2 syarat interaksi sosial dengan tepat
3.      menyebutkan 3 cara dalam penyelesaian konflik (akomodasi)
4.      menemukan pola penyelesaian permaslahan interaksi sosial di masyarakat
B.     Sumber, Alat dan Bahan : Wacana Konfik Sosial
JawaPos.com – Bentrok antar warga terjadi antara Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes dan Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Brebes, Selasa (26/9). Akibatnya, kapala desa (Kades) Kaliwlingi Kohar harus mendapatkan perawatan dari dokter. Dia menjadi korban amukan massa.
Kohar mengatakan, tawuran diduga dipicu saat warga Desa Kaliwlingi pulang dari menonton pertandingan sepak bola. Saat perjalanan pulang, mereka dihadang sekelompok warga Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari dengan lemparan batu.
“Semuanya berawal dari media sosial (medsos) yang saling melakukan ejekan antar warga kedua desa tersebut, sehingga berbuntut pada penghadangan warga ini,” ujarnya.
Saat ini, kata Kohar, aksi tawuran tersebut sudah mendapat pengawalan dari anggota kPolsek Wanasari. Akibat tawuran tersebut, banyak warga Kaliwlingi yang mengalami luka-luka. Termasuk Kades Kaliwlingi yang harus mendapatkan perawatan akibat terkena lemparan batu.
“Kepala saya terkena lemparan batu. Beberapa gigi saya jug
terlepas akibat terkena lemparan batu itu,” katanya kepada Radar Tegal (Jawa Pos Group).
Sementara itu, warga Kaliwlingi Masroni mengatakan, meski sudah mendapatkan pengawalan dari kepolisian, tapi situasi di perbatasan dua desa tersebut masih memanas. Bahkan, sejumlah warga sudah membawa senjata tajam. “Biasanya Pak Lurah yang mengayomi warga, ini malah sampai kebawa sasaran. Bahkan ada warga yang sudah membawa senjata tajam,” ungkapnya.
Informasi yang didapat di lapangan, sedikitnya lima rumah milik warga Desa Sawojajar mengalami kerusakan. Kebanyakan genteng rumah mengalami pecah akibat terkena lemparan batu.
Sementara itu, Camat Brebes Eko Purwanto saat dimintai keterangan terkait salah seorang kades di wilayahnya yang menjadi korban bentrok mengaku baru mendapatkan informasi dari stafnya. Mendapatkan informasi itu, mantan camat Banjarharjo tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Ini saya langsung mau menuju lokasi,” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telpon genggamnya. (eko/ded/fat)
Editor : admin
C.    Cara Kerja
1.      Bentuk kelompok 5-6 kelompok
2.      Jawablah bahan diskusi berikut bersama kelompok masing-masing!
3.      Setiap kelompok membagi kelompoknya menjadi 2 sub kelompok, subkelompok  tetap  tinggal  dalam  kelompok  untuk  menerima tamu, dan subkelompok 2 sebagai kelompok yang berkunjung ke kelompok lain.
D.    Bahan Diskusi
Perhatikan kegaitan  berikut ini dengan jawaban yang tepat!
1.      Baca baik-baik wacana di atas !
2.      Garis bawahi keterangan yang penting
3.      Tulis petanyaan kalian berkaitan dengan pertanyaan tingkat tinggi !
4.      Hubungan pertanyaan dan pembahasannya mengacu pada penyelesaian interaksi sosial (penyelesaian kasus) dengan menerapkan cara-cara akomodasi. Seperti mediasi, koersi, konsiliasi, stelemet (baca buku paket cara-cara meredakan konfik/akomodasi)
Lampiran 4
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
KISI-KISI PENULISAN BUTIR SOAL
Nama Sekolah                                                           : SMPN 3 PURBALINGGA
Kelas/Semester                                                       : VII/1
Tahun Pelajaran                                                     : 2019/2020
Mata Pelajaran                                              : IPS  
No
Kompetensi Dasar
Materi/
Sub Materi
Indikator Soal
Bentuk Soal
Jumlah Soal
1
3.2    Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
     Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
1.      menjelaskan pengertian interaksi sosial
2.      menyebutkan 2 syarat interaksi sosial
3.      menyebutkan 4 faktor terjadinya proses interaksi sosial
4.      menyebutkan 4 ciri-ciri interaksi sosial
5.      menyebutkan 3 jenis aturan interaksi social
Uraian
5

Rumusan Butir Soal:
1.      Kriteria Penilaian
  Uraian : skor maksimal 100
No
Jawaban
Skor
1
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan,
antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
10
2
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan:
1.      kontak sosial dan,
2.      komunikasi.
20
3
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain :
a.       Faktor imitasi
b.      Faktor sugesti
c.       Faktor    identifikasi  
d.      Faktor simpati
40
4
1.      Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2.      Berlangsung secara timbal balik.
3.      Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol yang disepakati.
4.      Adanya suatu tujuan tertentu.
40
5
Ada tiga jenis aturan, yaitu aturan:
1.       mengenai ruang
2.       mengenai waktu, dan
3.      mengenai gerak dan sikap tubuh.
30
Jumlah Skor
140


  Pedoman Penskoran Tugas

 

Lpiranam 5
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
KISI-KISI PENILAIAN KINERJA

Nama Sekolah        : SMP Negeri 3 Purbalingga
Kelas/ Semester    : VII/ I
Tahun Pelajaran   : 2019/2020
Mata Pelajaran      : IPS

NO
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Teknik Penilaian
1.
Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya
      Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
1.    Jelaskn pengertian bentuk interasi sosial asosiatif ! tulis 3 cakupan bentuk interaksi asosiatif !
2.    Tulis 3 urutan penyelesaian konfil (akomodasi ) dari penyelesian yang paling ringan hingga penilaian yang paling berat secara hukum.
3.    Mengapa cara kompromi lebih ditempuh bila menjumpai konfik yang terlalu panjang !
4.    Menurut pendapatmu bila konfik antar masyarakat tidak juga tuntas cara apa saja yang akan ditempuh ? Jelaskan
Penugasan LKPD

A.    RUBRIK PENSKORAN PENILAIAN PROSES (DISKUSI)
No
Nama Siswa
Mengkomunikasikan
(1-4)
Mendengarkan
(1-4)
Berargumentasi
(1-4)
Berkontribusi
(1-4)
Jumlah
Nilai
1






2






3






4






5






Keterangan:
  1. Nilai terentang antara 1-4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
  1. Nilai = Jumlah Nilai dibagi 3
Skor Maksimal tiap siswa 4 X 4 = 16

 RUBRIK PENSKORAN PENILAIAN PRODUK

NO
Aspek yang dinilai
Skor
1
2
3
4
1
Aspek Perencanaan
Persiapan
Perumusan Judul
Kelengkapan bahan alat
2.
Aspek Kegiatan Kinerja
Sistematika dalam melaksanakan kegiatan
Keakuratan Informasi
Kuantitas Sumber Data
Analisis Data
.
Penarikan Kesimpulan
3
Aspek Pelaporan
Performance
Penguasaan Materi
Keterpaduan
Kelengkapan Laporan
Penggunaan Referensi
Jumlah
Skor Maksimal

Keterangan:
  1. Nilai terentang antara 1-4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
  1. Nilai = Jumlah Nilai dibagi 3
Skor Maksimal tiap siswa 13 X 4 = 52



 

Masa Lalu

Masa Lalu
My Family

Saat Ocha mikir

Saat Ocha mikir
jagoanku

my super hero

my super hero
Saat Rifky masih kecil

Lets Go To Dream

Lets Go To Dream
my dream come true

Istana Wagub

Istana Wagub
cieee ...

mikir ......