SELAMAT DATANG

Welcome To My Blog, I Hope You Are Interested and Enjoy It With Me. Certainly, We Can Learn To Each Other. Hehehe...
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 27 Desember 2010

INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejumlah pihak mengatakan bahwa konsep ekonomi kita berbeda dengan negara lain di dunia. Kita mengenal adanya sistem ekonomi Pancasila, sebagian lagi memasukkan istilah ekonomi kerakyatan2. Namun semua itu pada prinsipnya bermuara pada kepentingan dan perbaikan dalam kehidupan masarakat. Setidaknya ada beberapa karakteristik dari ekonomi Pancasila atau pun kerakyatan tersebut yang diberikan oleh penggagasnya. Dengan mengutip pendapat Mubyarto bahwa ciri dari sistem ekonomi Pancasila adalah roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, social dan moral, kehendak kuat untuk pemerataan, nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi, koperasi merupakan sokoguru, dan imbangan yang tegas antara perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi (Kuncoro,1997). Indonesia termasuk dalam Welfare state, yang dalam proses pembangunannya merupakan ramuan dari banyak teori, dengan mengambil konsep yang relevan saja.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski sempat melambat pada tahun lalu yang hanya mencapai 4,5% diperkirakan akan terus melesat sejalan dengan dengan membaiknya dunia dan semakin kukuhnya perekonomian domestik. Dalam tahun 2009 ketika sebagian besar negara di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, laju pertumbuhan PDB mencapai 4,5%, yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara yang memiliki kinerja ekonomi terbaik dalam tahun ini, disamping Cina dan India.
Namun sepertinya angka pertumbuhan ekonomi tinggi yang menjadi fokus pemerintah, tampaknya belum cukup untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Indikator utamanya adalah tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Ini dikarenakan jumlah penduduk yang selalu meningkat. Pada dasawarsa 2000 – 2010 bertambah 1,69%. Pertambahan ini memerlukan penghidupan yang hanya dapat dipenuhi melalui pembangunan ekonomi.
Berdasarkan data BPS, penduduk miskin berjumlah sekitar 32.530.000 orang (2,5% dari total penduduk). 11.910.500 orang (1,91%) diantaranya adalah penduduk kota sementara 20.619.400 (3,05%) penduduk desa.

Disisi lain, Struktur pasar Indonesia yang cenderung oligopolis, hanya 8 -10 orang saja, bisa menguasai 80% kapital industri. Pun didukung dengan sekitar 140 perbankan, hanya sekitar 14 bank saja yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Pada saat awal, pertumbuhan memang cepat, tetapi penyerapan tenaga kerja rendah, karena banyak industri yang didukung oleh padat modal. Selama proses ini berlangsung, orang orang yang belum bisa mengakses, dipertemukan dalam suatu pasar;tenaga kerja. Tenaga kerja ini mulai belajar merespons kebutuhan pasar, sehingga penyerapan tenaga kerja menjadi semakin tinggi, hal ini berimplikasi naiknya income per kapita. Akan tetapi, struktur pasar yang oligopolis ini tidak dapat menyerap seluruh tenaga kerja yang ada.
Dari 2.140 trilyun PDB kita yang ada di perbankan, terbesar adalah dari saving/ DPK yang mencapai angka 1.973 trilyun. Sebanyak 1.600 trilyun tersalur pada sejumlah kredit. Sesuai data Statistik perbankan dari BI, Juli 2009, bisa dilihat jika penyaluran kredit terbesar ada di kredit modal kerja sejumlah 658.024M. Disusul kredit konsumsi sebesar 408.954M, dan kredit investasi sebesar 273.892M.
Pertumbuhan ekonomi sejatinya sama dengan akumulasi kapital. Kapital ini meliputi fisik dan finansial kapital. Fisik, dalam hal ini adalah investasi, dan finansial umumnya dalam rangka membiayai modal kerja. Kredit yang memberikan dorongan secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi adalah kredit modal kerja dan kredit investasi.

B. Perumusan Masalah
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana ada teori yang mengatakan bahwa negara yang sedang berkembang, mengalami lingkaran setan. Karena income yang rendah, mengakibatkan saving rendah, investasi rendah, PDB pun rendah. Sehingga jangankan untuk saving, untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari saja kurang. Berdasarkan latar belakang di atas, menurut teori pembangunan ekonomi, oleh siapakah pembangunan ekonomi / kegiatan investasi harus dilaksanakan, pertumbuhan mana yang perlu diprioritaskan?




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menurut Sumitro Djojohadi Kusumo (dalam Fitri, 2007:13) adalah proses peningkatan produksi barang atau jasa dalam keadaan ekonomi masyarakat suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat ekonomi yang dicapai tahun tertentu lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Menurut Todaro (1998:2) yang mengutip pernyataan Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai “kenaikan jangka panjang dan kemampuan untuk meningkatkan persediaan berbagai macam barang kebutuhan ekonomi bagi penduduknya”. Kapasitas pertumbuhan ini dimungkinkan oleh adanya perkembangan teknologi, penyesuaian kelembagaan dan idiologis sebagaimana yang diminta oleh kondisi masyarakatnya. .
B.Model pertumbuhan ekonomi
Harrord Domar
Keadaan “ Steady – State Growth
Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar adalah model pertumbuhan yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, model itu merupakan perkembangan langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang menjadi teori jangka panjang.
Pada model Harrod-Domar investasi diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai pengaruh kembar. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan menambah stok modal yang tersedia.
Harrod menyimpulkan agar suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai “ Pertumbuhan ekonomi yang mantap(steady-state growth) “efek permintaan yang ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali. Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap hanya dapat dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age). Model pertumbuhan ekonomi Domar hampir mirip dengan model Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang esensial pula antara kedua model itu. Perbedaan itu khususnya menyangkut mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasi yang sebenarnya tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaian keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul karena adanya kecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi yang relatif terlalu rendah (underinvestment).
Sollow yang lahir pada tahun 1950 di Brookyn, peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987, menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja. Sollow (juga Swan) mencoba memperbaiki kelemahan model Harrod-Domar dengan mengolah asumsi yang mengenai fungsi produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadi fungsi produksi dengan proporsi yang variabel.
Didalam suatu negara, yang menentukan majunya perekonomian negara tersebut, adalah perilaku dari masyarakat. Asumsi idealnya saving sama dengan investasi. Tetapi hal ini sulit dilaksanakan, karena saving dalam perbankan di Indonesia, tidak seluruhnya untuk investasi. Maka arah kebijakan ekonomi yang diambil adalah bagaimana cara mendorong saving sebanyak mungkin.Kita bisa melihat dalam Sollow Growth Model, yang dinamis ditandai dengan adanya perubahan saving terhadap economy over time di pasar barang. Variabel endogen berupa modal/pekerja dan output/pekerja bisa dipengaruhi oleh variabel eksogen berupa saving.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya.
Sektor pertanian masih menjadi mayoritas dalam struktur perekonomian Indonesia, sesuai data BPS 2009 masih menyerap 42,76 persen dari tenaga kerja di Indonesia. Namun, pertumbuhan sektor pertanian kecil, yaitu rata-rata 0,29 persen. Di sisi lain sektor perdagangan, hotel dan restoran menyerap 20,05 persen tenaga kerja dengan pertumbuhan yang lebih besar, yaitu 1,36 persen.Dengan memperhatikan data ini, maka dua sektor tersebut perlu menjadi perhatian dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki merupakan target utama yang sangat relevan dengan upaya mengentaskan kemiskinan.
Sektor perdagangan di sisi lain merupakan sektor dengan pertumbuhan yang tinggi. Optimalisasi sektor ini dapat dilakukan dengan meningkatkan konektivitas antardaerah, sehingga berbagai sumber daya yang ada di daerah dapat dimobilisasi ke berbagai daerah lainnya. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri melalui perdagangan dalam negeri akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian di daerah. Pembukaan jalur transportasi terbukti merupakan faktor yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian suatu daerah.
Selain faktor yang disampaikan di atas, faktor persaingan eksternal, seperti perdagangan bebas, memberikan pengaruh bagi perkembangan sektor riil di Indonesia. Perdagangan bebas ini akan memberikan tantangan bagi perkembangan industri di dalam negeri. Peluang dan hambatan dihadapi oleh pelaku usaha di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan daya saing pelaku usaha di Indonesia, sehingga mereka memperoleh kemampuan untuk bersaing. Penyediaan kebutuhan mendasar, seperti infrastruktur, adalah faktor utama yang harus disediakan. Selain itu perangkat soft structure, seperti birokrasi dan perizinan, juga perlu ditingkatkan oleh pemerintah.
Penurunan suku bunga juga harus dikedepankan untuk menggairahkan investasi. Kendala/ seretnya lalu lintas kredit sangat komplex. Tidak hanya dilihat dari suku bunga saja. Dengan pendekatan ekonomi industri, structure, perilaku dan performance diluar intermediasi mencari keuntungan, menyebabkan uang yang yang beredar bisa dikendalikan, inflasi juga terkendali, kurs dollar pun stabil. Searah dengan tujuan utama BI.
Indonesia, menurut data Bank Indonesia, dapat menghimpun dana mencapai 2000trilyun. Tetapi hanya 75% dari dana tersebut,yang disalurkan ke kredit. Sehingga terdapat 25% dana (+- 500Trilyun) yang tidak tersalur ke kredit. Suku bunga kredit yang sampai saat ini masih tinggi dalam kisaran 12% pada bank umum, walaupun BI rate sudah turun di 6,5%, ternyata kurang berhasil menekan suku bunga tabungan dan suku bunga kredit. Dengan melihat struktur pasar yang cenderung oligopolistik, menyebabkan kaku dalam penetapan suku bunga. Walaupun dipacu dengan BI rate melalui suku bunga sertifikat BI,yang menentukan tingkat bunga adalah persaingan antar bank itu sendiri.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak. Penguatan peran dan kelembagaan pemerintah sangat penting untuk mendukung keberhasilan kebijakan investasi. Daya tarik investasi bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain meningkatkan pelayanan perijinan, meningkatkan kepastian hukum,meningkatkan diversifikasi pasar dan mendorong komoditi lokal yang bernilai tambah tinggi. Investasi didorong dengan meningkatkan akses UKM pada sumberdaya produktivitas. Tanpa lembaga dan kapasitas yang siap maka kebijakan tidak bisa terealisasi secara maksimal. Tujuan dan prospek yang ingin dicapai sulit untuk dicapai dan kemungkinannya malah akan hilang. Pemerintah perlu menata kembali fungsi organisasi dan manajemen yang ada saat ini.

Saran
1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan sektor swasta melaksanakan fungsi entrepreurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju oleh kelompok kaya yang sesungguhnya bisa menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Djojohadikusumo Sumitro, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori Ekonomi
Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, LP3ES.
Kuncoro, Mudrajad; 1997, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah,
dan Kebijakan, Yogyakarta, UPP AMP YKPN.
Todaro ,M.P, Smith S.C;2006, Pembangunan Ekonomi, Jakarta,Erlangga
Todaro M.P; 2000,Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga, Jakarta, Erlangga
ISEI; 2005,Permasalahan Ekonomi di Indonesia, Yogyakarta, Kanisius
Internet http://www.bi.go.id/web/id/
Internet http://www.bps.go.id/aboutus.php?tabel=1&id_subyek=20
Internethttp://adypato.wordpress.com/2010/05/13/peran-investasi-dalam-pembangunan-ekonomi-nasional/
Internet http://www.naluma.info/id-makalah-pertumbuhan-ekonomi.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

Masa Lalu

Masa Lalu
My Family

Saat Ocha mikir

Saat Ocha mikir
jagoanku

my super hero

my super hero
Saat Rifky masih kecil

Lets Go To Dream

Lets Go To Dream
my dream come true

Istana Wagub

Istana Wagub
cieee ...

mikir ......